Montor dan Emission

Indonesia adalah surga bagi para produsen motor. Tiap tahunnya berdasarkan data Aisi terjual jutaan motor di tanah air Indonesia ini. Data tahun 2009, penjualan motor adalah sebesar 5,881,777 dan untuk tahun ini per maret 2010 sudah terjual 1,655,049 kendaraan roda 2 ini. Mengapa ini terjadi?? karena sistem transportasi di Indonesia tidak mampu melayani kebutuhan rakyatnya untuk berpindah secara ekonomis. Dan satu satu mode angkutan yang paling ekonomis dan terjangkau oleh rakyat adalah kendaraan roda 2 ini. Kita ambil contoh di jakarta, berdasarkan data dari kepolisian terakhir jumlah sepeda motor sudah mencapai angka 8 juta dan hampir menyamai jumlah penduduknya. Andaikan per hari setiap motor menghabiskan 1 liter bensin, maka total 8 juta liter bensin per hari yang akan dibakar dan menghasilkan emisi gas buang CO2, CO, HC. Berdasarkan The US Environmental Protection Agency (EPA) dalam setiap galon bensin akan menghasilkan emisi karbon sebanyak 8,8 kg CO2/gallon atau 2,3 kg CO2/liter. Jika 8 juta unit sepeda motor mengkonsumsi 1 liter bensin, maka akan menghasilkan emisi karbon sebanyak  18.4 ribu ton CO2/hari.

So, bagaimana cara yang paling feasible untuk mengurangi tingkat emisi karbon yg dihasilkan oleh penggunaan sepeda motor?? Honda sudah memberikan satu contoh yang sangat baik, yaitu dengan menerapkan idling stop system pada salah satu model mereka yang dijual di Indonesia (PCX).  Data dari website honda, dengan menerapkan sistem ini maka pengurangan 5.2% CO2 emission bisa tercapai (data didapat dari model scoopy crea dan mode city driving). Kalau semua sepeda motor baru yang diproduksi oleh para produsen di wajibkan menggunakan sistem yang sama (tentunya pemerintah kasih insentif dong yah…khan teknologi mahal..). Maka berapa banyak emisi gas buang yang bisa kita turunkan. Dengan perhitungan jakarta saja, 5.2% berarti sebesar 957 ton CO2/hari yang bisa kita kurangi dan bahkan lebih mengingat kondisi traffic dijakarta yang “full Macet dan banyak Stop”.

Semuga para pengambil kebijakan di negeri ini, bisa berpikir jernih dan selalu berusaha yang terbaik untuk meminimalisir dampak kegiatan manusia terhadap bumi satu satunya yang mereka huni demi anak cucu… amien

Bekasi, 14 Sept 2010


Published by: wicanzayu

I`m a father of Reza, Yukari & Rachmad and a husband of my beutiful wife. I was born in Palembang 38 years ago and now temporarily live in Bekasi-Jabar Indonesia. I was graduated from Mechanical Engineering Gadjah Mada University Yogyakarta and now working as Manager@PT TMMIN Jakarta. I`m a member of IATO and trying very hard to fulfill my dream as Automotive Engineer in Indonesia and giving my greatest contribution for sustainable of the earth....

Categories green technologyLeave a comment

Leave a comment